Jumat, 23 Maret 2012

makalah senam lantai


BAB 1
Pendahuluan

A.    Latar belakang
     Masyarakat maju yang kaya dan makmur dengan kenyamanan yang di dukung dengan mesin atau alat-alat otomatis, telah mengalami derita yang diakibatkan dengan kemajuan tersabut. Bakyak ancaman yang di hadapi mereka seperti penyakit yang di akibatkan kurang gerak, sebagai sebagian penyakitnya, timbul penyakit egeneratif, seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi,lainnya.
       Dengan demikian masyarakat Indonesia sangat kagum dengan menyaksikan penampilan seorang penari yang badannya lemah gemulai. Mungkin kita juga kagum menyaksikan seorang pesenam yang dapat menekukkan tubuhnya, seperti ular, lentur sekali gerakannya. Apa kesan kita ? Orang itu memiliki fleksibelitasyang sangat bagus. Fleksibelitas dapat di definisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta tali sendi disekitarnya untuk bergerk denga leluasa dan nyaman dengan ruang gerak maksimal yang di harapkan. Fleksibelitas optimal memungkinkan sekelompok atau satu sendi Senam mempunyai begitu banyak pengaruh bagi indifidu bila datang berolahraga dengan sikap dan respek yang baik. Senam dapat menyenangkan, menggairahkan dan memberi banyak pesona. Banyak keuntungan yang diperoleh dalam senam. Konsentrasi, keteguhan hati, dan keyakianan akan menjadi modal besar yang dapat membanti dalam bersenam.
B.      Tujuan
1.    Sejarah Singkat
2.    Pengertian Senam
3.    Senam Lantai
4.    Sarana Dan Prasarana Senam Lantai
5.    Teknik Senam Lantai
6.    Modifikasi Senam Lantai

BAB 2
        PEMBAHASAN


1.   Sejarah Singkat
           Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
         Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
      Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis".
      Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mula dipertandingkan.

2.   Pengertian Senam
             Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya.Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
     Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
     Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
     Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
     Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.



3.    Senam lantai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam.

Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau pada saatmeloncaat kedepan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasardari senam perkakas (alat). Pada dasarnya, bentuk-bentuk katihan bagi putra dan putri adalah sama, hanya unuk putri anyak unsur gerak balet. Jenis senam juga di sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus.
    Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
     Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
        Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu. .

4.   sarana dan perasarana senam lantai
       Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan.

        Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.

      Fungsi sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar.
      Dalam membuat penyediaan sarana dan prasarana harus memperhatikan 3 faktor penting di antaranya:
1. Prasarana olahraga
       Untuk menampung kegiatan perlu dibutuhkan prasarana olahraga yang                jumlahnya mencukupi sesuai kebutuhan. Di dalam gegiatan senam lantai di perlukan gedung atau gor olahraga yang luas.
2.Sarana olahraga
       Guna menampung kegiatan olahraga berprestasi maka di perlukan kualitas yang sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga. Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
1.      o Memenuhi standart internasional
o Kualitasbahan dan material harus memenuhi syarat internasional
2.      Pendanaan sarana dan prasarana olahraga
    Untuk menujang faktor diatas perlukan dana yang cukup besar sehinggadapat  disiapkan prasarana yang mencukupi. Minimnya dana akan menyebabkan kurangnya kemampuan unit kerja terkait untuk mefasilitasi kegiatan olahraga
3.      Peniningkatan keadaan sarana dan presarana dapat dilakukan dengan:
1.    Peningkatan persediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai
2.    Peningkatan anggaran dana dibidang olahraga dalam kaitannya untuk pengadaan   sarana dan prasarana.
3.    Peningkatan minat terhadap kegiatan olahraga

5.  Teknik senam lantai

1.      Guling Depan (Forward Roll)
        Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan adalah sebagai berikut:
a.       Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
b.      Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua     telapak tangan di atas matras.

c.       Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
d.      Sentuhkan bahu ke matras.
e.       Bergulinglah ke depan.
f.        Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g.      Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
2.      Guling Belakang (Backward Roll)
                Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut:
a.       Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat      telinga, dagu dan lutut tarik ke dada.
b.       Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.
c.        Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk dejatuhkan ke belakang kepala.
d.      Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
e.        Dorong lengan ke atas.
f.        Jongkok dengan lengan lurus ke depan.


6.   Modifikasi permainan senam lantai
1. Roll depan berpasangan
·         Pemain : 2-5 pasang. Tedak terbatas
·         Peralatan : Tidak mengunakan peralatan
·         Tempat : Gedung atau tempat bermain
·         Permainan : Tujuannyauntuk mengetahui tim yang sampai duluan di finis dengan sukses. Di lakukan secara berpasangan dan orang pertama berdiri dan orang yang kedua berposisi tidur denngan kedua kaki di tekuk, lalu orang pertama memegang mata kaki orang kedua dengan cara membungkuk ban orang kedua pun juga memegang mata kaki orang pertama. Setelah itu dilakukan gulingkan roll depan secara beruritan dan seirama dengan pasangan masing-masing.
·         Sekor : Tim yang sampai duluan menjadi pemenang
·          Variasi : Gunakan pemindahan dalam bentuk lain.



2.  Roll belakanng berpasanngan
·         Pemain : 2-5 pasang orang. Tedak terbatas
·         Peralatan : Tedak mengunakan peralatan.
·          Tempat : Gedung atau tempat bermain
·          Kahlian : Kelenyukan dan kelenturan tubuh
·         Permainan : Tujuannya untuk mengetahui tim yang sampai dahulu di finis dengan sukses. Masing-masing tim berpasangan. Orang pertama berdiri dan orang kedua tidur terlentang dengan kedua kaki diangkat keatas. Orang pertama memegang mata kakinya orang kedua, lalu orang pertama menarik sekkuat-kuatnya kaki orang yang kedua tersebut agar mendapat dorangan berguling ke belakang. Kemudian lakuan guling kebekakang sampai funis.
·         Sekor : Tim yanng sampai duluan menjadi pemenang.
·          Variasi :Gunakan pemindahan dalam benuk lain.


























BAB III
PENUTUP
          Kesimpulan:
1.      Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau pada saatmeloncaat kedepan atau ke belakang.
2.      Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
3.       Beberapa gerakan dasar senam lantai :
1. Roll depan
2. Roll belakang
3. Kayang
4. Sikap lilin
5. Meroda
6. Profeller
4.       Modifikasi permaianan senam lantai :
1. Roll depan berpasangan.
2. Roll belakang berpasanngan.
       Saran :
               Kesehatan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia,karena kesehatan  dapat menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup manusia. Oleh karena itu, mempelajari kesehatan dengan berolahraga yang teratur mental adalah penting, apalagi di zaman yang semakin modern ini. Dimana kemajuan ilmu teknologi dan kebudayaan serta industri. Walaupun kemajuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan, kemudahan dan kesenangan manusia, akan tetapi semuanya itu belum dapat menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan jiwa. Semakin maju kebudayaan dan peradaban, semakin komplek pulah masalah dan kebutuhan manusia, sehingga memudah kanmanusia terganggu kesehatannya jika tida bisa mengatur olahraga yang baik.





DAFTAR PUSTAKA

v Kosasi, Engkos.1983.Olahraga Teknik dan Program Latihan:CV Akademika Pressindo.